Kamis, 03 Desember 2009
Avenged Sevenfold, dalam bahasa indonesia artinya pembalasan dendam tujuh kali lipat, kenapa begitu??? Kalau ga tau, sama… aku juga ga tau. Tapi yang pasti Avenged Sevenfold keren abis, mulai dari penampilan personelnya yang garang, gede, tatoan, kayak preman pasar, eh bukan pasar, mall aja, hidupnya kan dikota?! Selain itu mereka punya genre yang banyak, mulai dari rock, hardcore, metal, bahkan sampai membuat versi alternatif, tak lupa juga mereka membuat lagu yang terbilang kalem, seperti Warmness on the Soul, I won’t see you toningh, Seize the Day dan Dear God.
Nah, soal lagu Dear God, ada sebagian penggemar yang menyayangkan kalau Avenged Sevenfold kok membuat lagu kalem begitu, padahal mereka punya genre yang metalcore abiz… tapi yang terjadi malah sebaliknya, lagu tersebut malah membuat nama mereka menjadi lebih terkenal di dunia, termasuk indonesia. Mulai dari penikmat musik seperti musik rock, alternatif, pop, atau bahkan orang yang tidak sengaja dengerin lagu ini, kebanyakan banyak yang suka. Ibarat peribahasa “mati satu tumbuh seribu”, kini penggemar band tersebut banyak banget.
Menurut akal hemat penulis, kenapa Avenged Sevenfold kini penggemarnya makin banyak berkat fenomena Dear God adalah para wanita. Berdasarkan survey dan riset kecil-kecilan yang dilakukan penulis, penggemar Avenged Sevenfold (yang cewek) mengenal dan langsung fall in love dengan Avenged gara-gara lagu Dear God. Coba deh kalian tanya kepada kaum hawa (penggemar Avenged Sevenfold tentunya), “kalian tau lagu Unbound The Wild Ride ga?” dan bisa diduga 75% jawabanya “itu lagu apa ya?”.
Tapi memang benar lagu ini (Dear God)sangat enak dinikmati dan menyentuh sekali, apa lagi kalau di puter saat pikiran lelah, senang, sedih, atau apapun itu. Belum lama ini radio-radio di indonesia yang muterin lagu ini, bahkan sempat menjadi top request selama berminggu-minggu.
Terbentuknya Avenged Sevenfold
Avenged Sevenfold (juga dikenal sebagai A7X), adalah band beraliran rock yang berasal dari Huntington Beach, California. Avenged Sevenfold terbentuk pada tahun 1999 di Orange County, California. Album pertama mereka, Sounding the Seventh Trumpet direkam ketika mereka masih berumur 18 tahun. Album ini dirilis dengan label Good Life Recordings, tetapi setelah gitaris Synyster Gates masuk Avenged Sevenfold, album ini dirilis ulang dengan label Hopeless Records. Lagu “To End The Rapture” juga direkam ulang, kali ini ditambahkan dengan permainan gitar Synyster Gates.
City of Evil (2005-2007)
Tahun 2005, Amerika Serikat tengah jenuh dengan musik hip-hop dan pop yang merajalela, lalu Avenged Sevenfold merilis album mereka City of Evil tepatnya pada tanggal 8 Juni, 2005. Hits single Bat Country merupakan lagu metal/rock pertama yang merajai MTV TRL. Mereka mempopulerkan kembali solo gitar dengan duet gitaris Synyster Gates dan Zacky Vengeance yang benar-benar memanaskan area moshpit. Album tersebut mendapat sertifikat gold dan memenangkan predikat Best New Artist in a Video di MTV VMA 2006 untuk lagu Bat Country.
Avenged Sevenfold (2007-saat ini)
Tahun 2007, mereka kembali masuk studio untuk merekam lagu terbaru mereka untuk studio album ke-5 mereka. Awal Agustus 2007, mereka menjalani tur Asia Pasifik mereka, dan sempat mampir di Indonesia dan memainkan lagu mereka pertama kali di depan publik. Lagu yang berjudul Almost Easy tersebut mendapat sambutan hangat dari penggemar di seluruh dunia. Ketika itu band punk Jogjakarta Endang Soekamti didaulat menjadi band pembuka.
Tahun 2008 ini, mereka berpartisipasi sebagai headliners di tour Taste of Chaos bersama dengan Bullet for My Valentine, Atreyu, Blessthefall dan Idiot Pilot. Ketika tour, mereka merekam sebuah DVD yang mengandung 6 lagu baru mereka. Tanggal 22 Oktober 2008, Avenged Sevenfold sudah manggung untuk yang kedua kalinya di Indonesia masih dengan event organizer yang sama yakni Java Musikindo dan waktu itu band heavy metal Jibril didaulat menjadi band pembuka.
Discography
* Sounding the Seventh Trumpet (2001)
* Waking the Fallen (2003)
* City of Evil (2005)
* Avenged Sevenfold (2007)
* Live in the LBC & Diamonds in the Rough (2008)
Anggota saat ini
* M. Shadows - vokal
* Synyster Gates - gitar melodi, piano, vokal
* Zacky Vengeance - gitar ritmik, vokal
* Johnny Christ - bass, vokal
* The Rev - drum, perkusi, vokal, piano
Ciri khas
Mereka cenderung memainkan nuansa agresif pada vokal, gitar, dan drum (bass tetap statis). Dengan sentuhan yang dinamis, mau keras atau lambat, mereka tetap menggunakan harmonisasi yang luar biasa dan komposisi yang teratur. Sebut saja lagu-lagu yang sedikit melow, seperti Seize The Day dan Dear God, gitarnya tetap di drop Dm seperti halnya metal-metal kebanyakan. Kemudian, ciri khasnya selain komposisi dan drop, Syn memasukkan nuansa sweep picking (arpeggio) di hampir semua lagunya. Keindahan sweep picking yang dipadukan dengan kromatik, slide, dan teknik-teknik lainnya bisa kita dengar di lagu The Wicked End. Kemudian selain itu, tidak lupa juga sentuhan akustik yang membawa suasana seperti di Hawaii, bisa kita dengar di lagu Sidewinder. Tapi, satu lagi ciri khas yang tidak pernah lepas dari mereka, menduetkan gitar Syn dan Zacky, memakai double bass dengan tempo yang beberapa kali lipat beat-nya dari biasanya.
Mantan Anggota
* Justin Sane - Bass
* Dameon Ash - Bass
* Matt Wendt - Bass
Layaknya peribahasa “semakin tinggi pohon semakin besar angin yang akan merobohkan”. Itu bisa saja terjadi kepada Band ini, seperti yang di alami sebagai contoh Linkin Park, Limpbizkit atau lin-lim yang lain, emang ada? ga usah di pikir… mereka terbukti lagu dan album mereka melejit di sekitar awal tahun 2000-an, tapi beberapa saat kemudian mereka hampir tidak laku lagi di pasaran, termasuk indonesia. Semoga saja hal itu tidak terjadi kepada Avenged Sevenfold, tapi kalau Tuhan mengkendaki, apapun terjadi.
Menurut Gue
Band ini adalah band yang paling fenomenal dalam hidupku. Banyak pengaruh yang diberikan oleh Avenged Sevenfold dalam ambil alih perubahan sifatku. U know, sebelum ndenger lagunya Afterlife, hidupku kacau. Punya uang sedikit aku pakai buat nongkrong di Diskotik. Mabuk pun tak terhindarkan. Nginep di pingir Simpang Lima Semarang sudah bukan hal yang memalukan lagi. Merampok koruptor sudah bukan hal yang musti dihindari (buat para insan wartawan pasti tahu apa maksud dari kalimat ini), dan memukul orang yang tak berdosa pun jarang aku hindari.
Afterlife, kehidupan setelah kehidupan (arti dari kamusku). Saat nemenin Topo ngeband lagu Afterlife, aku kurang respect dengan lagu ini. Disaat aku melihat video klipnya-lah aku bisa merasakan dalamnya arti lagu ini. Apalagi saat aku surfing lirik lagu Afterlife…woi…daleem banget… Trus apalagi pas berkaraoke ria di malam hari via JetAudio, wuih…Boys Dont Cry but I must cry…Hua…
Open Question
Benarkah vokalis Avenged Sevenfold beragama islam? Katanya sih kalau M. Shadow beragama islam setelah lagu Dear God laku keras. Benarkah?! Lets Talk about it!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar